Mengapa konflik itu penting?
Karena konflik bisa dijadikan alasan untuk membuat perubahan dalam keorganisasian. Perubahan ini dapat menciptakan keterbukaan dan dijadikan evaluasi sehingga konflik dapat memicu adanya ide-ide baru yang dapat meningkatkan efektivitas menyeluruh sesuatu organisasi, kelompok, atau individu.
Konflik menurut Muchlas (1999)
Konflik dipandang sebagai perilaku, konflik merupakan bentuk interaktif yang terjadi pada tingkatan individual, interpersonal, golongan, atau pada tingkatan organisasi. Konflik pada tingkatan individual sangat dekat hubungannya dengan stress.
- Konflik individual dapat muncul ketika diri seorang individu dengan pemikirannya sendiri yaitu individu mengalami tekanan secara emosional dalam dirinya sendiri.
- Konflik interpersonal mucul karena adanya perbedaan sifat dan perilaku yang tidak diharapkan atau tidak disukai.
- Konflik golongan dapat muncul ketika mengalami pertentangan dengan golongan lain.
- Konflik antar organisasi terjadi karena saling memiliki ketergantungan pada tindakan yang menyebabkan dampak negatif terhadap organisasi lain.
Konflik bisa dilakukan oleh berbagai pihak untuk memperoleh suatu hal atau keuntungan dan konflik timbul karena adanya ketidakseimbangan antara hubungan sosial. Dengan begitu konflik dapat menciptakan perubahan dan keterbukaan sehingga dapat dijadikan evaluasi dengan menimbulkan ide baru.
Strategi menghadapi konflik menggunakan Avoid
Umumnya individu yang menggunakan gaya ini tidak suka terlibat dalam ketegangan, perdebatan, atau situasi yang mendorong rasa tidak nyaman seperti frustasi, dan menganggap konflik sebagai hal yang tidak penting.
Avoid merupakan langkah untuk antisipasi yang dilakukan ketika tingkat asertif dan kooperatif sama rendah. Avoid dapat bersifat aman karena mengesampingkan masalah dan menghindari konflik. Dengan seperti itu maka strategi avoid dapat digunakan untuk teori konflik menurut Muchlas.
Komentar
Posting Komentar