Langsung ke konten utama

PENTINGNYA KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

 


Komunikasi Organisasi sangat penting dan layak untuk dipelajari karena banyak orang tertarik dan memberikan perhatian. Hal ini dikarenakan untuk mengetahui keahlian serta prinsip yang dapat dimanfaatkan untuk mewujudkan tujuan organisasi baik organisasi sosial seperti pendidikan dan rumah sakit maupun komersial seperti lembaga bisnis dan industri

Komunikasi berasal dari bahasa Latin “communis” atau “common” dalam bahasa Inggris yang berarti sama. Berkomunikasi = berusaha menyamakan makna, “commonness”. Melalui komunikasi kita berbagi informasi, gagasan atau bahkan sikap kita dengan orang lain (partisipan). Kendala dalam berkomunikasi: tidak selalu kita memiliki kesamaan makna dari suatu lambing yang sama. 

Oleh karena ini komunikasi seharusnya dipertimbangkan sebagai suatu aktivitas dimana tidak ada tindakan atau ungkapan yang diberi makna secara penuh, kecuali jika diinterpretasikan oleh partisipan komunikasi yang terlibat

Goldhaber mengatakan, Komunikasi organisasi merupakan arus pesan dalam suatu jaringan yang sifat hubungannya saling bergantung satu sama lain.

Fungsi komunikasi dari atas ke bawah :

  1. Pemberian atau penyampaian instruksi kerja (job instruction)
  2. Penjelasan dari pimpinan tentang mengapa suatu tugas perlu untuk dilaksanakan (job rationale)
  3. Penyampaian informasi mengenai peraturan-peraturan yang berlaku (procedures and practice)
  4. Pemberian motivasi kepada karyawan untuk bekerja dengan baik

Fungsi arus komunikasi bawah ke atas :

  1. Penyampaian informasi tentang tugas/perkerjaan yang telah dilaksanakan
  2. Penyampaian informasi tentang persoalan pekerjaan/tugas yg tdk dpt diselesaikan oleh bawahan
  3. Penyampaian saran-saran perbaikan dari bawahan
  4. Penyampaian keluhan dari bawahan tentang dirinya sendiri maupun pekerjaannya

Fungsi arus komunikasi yang memiliki kedudukan sama :

  1. Memperbaiki koordinasi tugas
  2. Upaya pemecahan masalah
  3. Saling berbagi informasi
  4. Upaya memecahkan konflik
  5. Membina hubungan melalui kegiatan bersama

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KODE ETIK PROFESI SEKRETARIS

  KODE ETIK PROFESI SEKRETARIS Khusus profesi sekretaris, kode etik yang telah disepakati bersama oleh para anggotanya, guna mengatur tingkah laku setiap anggota sesama profesi sekretaris, meliputi: Menjunjung tinggi kehormatan dan kemuliaan serta nama baik profesi sekretaris Bertindak jujur dan sopan dalam setiap tingkah laku, baik dalam melaksanakan tugas maupun melayani di luar lingkungan kerja dan masyarakat Menjaga kerahasiaan segala informasi demi kepentingan pribadi Meningkatkan mutu profesi melalui pendidikan atau kerja sama dengan rekan-rekan seprofesi baik pada tingkat nasional maupun internasional Menghormati dan menghargai reputasi rekan seprofesi, baik di dalam maupun di luar lingkungan pekerjaan Dalam kaitan dengan hubungan masyarakat atau tata pergaulan, maka seorang sekretaris perlu memiliki kepribadian yang mantap, meliputi: Perilaku : Dalam berperilaku hendaknya berorientasi pada tugas pokok sebagai sekretaris bukan pada kepentingan pribadinya. Sikap yang perlu di
UPACARA PROTOKOLER  Protokoler merupakan serangkaian aturan dalam sebuah acara yang sangat berperan dalam mensukseskan suatu kegiatan formal/non formal yang dilaksanakan oleh institusi atau organisasi. Petugas protokoler mempersiapkan dan mengelola suatu kegiatan demi menjaga kredebilitas dan citra institusi agar tetap baik dan efektif. Sebuah acara akan berjalan dengan baik dan berjalan secara optimal apabila acara tersebut dibingkai dalam protokol persiapan/perencanaan yang optimal pula. Sebagaimana kita ketahui apabila kita melaksanakan acara tanpa perencanaan yang baik, maka hal tersebut sama dengan merencanakan sebuah kegagalan. Berikut ini merupakan contoh kegiatan Pelantikan Jabatan Esselon 1 di Lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia