Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2022

PENTINGNYA KONFLIK DALAM ORGANISASI

Mengapa konflik itu penting? Karena konflik bisa dijadikan alasan untuk membuat perubahan dalam keorganisasian. Perubahan ini dapat menciptakan keterbukaan dan  dijadikan evaluasi sehingga konflik dapat memicu adanya ide-ide baru yang dapat meningkatkan efektivitas menyeluruh sesuatu organisasi, kelompok, atau individu.  Konflik menurut Muchlas (1999) Konflik dipandang sebagai perilaku, konflik merupakan bentuk interaktif yang terjadi pada tingkatan individual, interpersonal, golongan, atau pada tingkatan organisasi. Konflik pada tingkatan individual sangat dekat hubungannya dengan stress.  Konflik individual dapat muncul ketika diri seorang individu dengan pemikirannya sendiri yaitu individu mengalami tekanan secara emosional dalam dirinya sendiri. Konflik interpersonal mucul karena adanya perbedaan sifat dan perilaku yang tidak diharapkan atau tidak disukai. Konflik golongan dapat muncul ketika mengalami pertentangan dengan golongan lain.  Konflik antar organisasi terjadi karena sali

PENTINGNYA KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

  Komunikasi Organisasi sangat penting dan layak untuk dipelajari karena banyak orang tertarik dan memberikan perhatian. Hal ini dikarenakan untuk mengetahui keahlian serta prinsip yang dapat dimanfaatkan untuk mewujudkan tujuan organisasi baik organisasi sosial seperti pendidikan dan rumah sakit maupun komersial seperti lembaga bisnis dan industri Komunikasi berasal dari bahasa Latin “communis” atau “common” dalam bahasa Inggris yang berarti sama. Berkomunikasi = berusaha menyamakan makna, “commonness” . Melalui komunikasi kita berbagi informasi, gagasan atau bahkan sikap kita dengan orang lain (partisipan). Kendala dalam berkomunikasi: tidak selalu kita memiliki kesamaan makna dari suatu lambing yang sama.  Oleh karena ini komunikasi seharusnya dipertimbangkan sebagai suatu aktivitas dimana tidak ada tindakan atau ungkapan yang diberi makna secara penuh, kecuali jika diinterpretasikan oleh partisipan komunikasi yang terlibat .  Goldhaber mengatakan, Komunikasi organis

ISTILAH DALAM LINTAS BUDAYA

Agar pemahaman juga menjadi semakin dalam maka ada beberapa istilah yang perlu diketahui terkait pembicaraan tentang perbedaan dan budaya ini. istilah yang dimaksud yaitu tergolong umum seperti culture shock , entosentrisme, stereotyping , dan chauvinism atau sovinisme.   Culture Shock (Gegar Budaya) Gegar budaya adalah perasaan kehilangan orientasi dan kenyamanan yang bersifat sementara akibat berada dalam situasi budaya yang berbeda yang dirasakan tidak familiar.  Gegar budaya bisa saja tidak terjadi walaupun seseorang berada di lingkungan budaya yang berbeda. Situasi ini terjadi jika tidak banyak berinteraksi dengan orang dari budaya yang berbeda.  Ketika menjadi minoritas maka culture shock yang terjadi semakin banyak atau tinggi. sebaliknya ketika menjadi mayoritas maka culture shock terjadi dengan sedikit atau kecil.  Jika gegar budaya terjadi, maka dapat menerapkan beberapa langkah dalam beradaptasi yaitu :  Bersabar Memahami Beradaptasi Menerima Etnosentrime Etnosentrisme m

BUDAYA ORGANISASI

Dalam pekerjaan menjadi sekretaris, mempelajari tentang konsep budaya organisasi sangat penting.  Budaya organisasi merupakan ciri atau karakteristik untuk membedakan dengan organisasi lain. budaya organisasi juga berfungsi untuk  norma perilaku serta nilai-nilai yang dipahami dan diterima oleh setiap anggota organisasi dan yang digunakan sebagai dasar tata tertib organisasi.  Pengertian Budaya Organisasi Menurut Ahli : Sarpin (1995) Menurut Sarpin Pengertian budaya organisasi adalah suatu sistem nilai, kepercayaan, dan kebiasaan dalam suatu organisasi yang saling berinteraksi dengan struktur sistem formal satu sama lain untuk kemudian menghasilkan norma-norma perilaku organisasi. Mondy dan Noe (1996) Menurut Mondy dan Noe budaya organisasi merupakan sebuah sistem nilai bersama, kepercayaan, serta kebiasaan pada suatu organisasi yang berinteraksi dengan struktur formalnya hingga kemudian menciptakan norma-norma perilaku. Hodge, Anthony, dan Wales (1996) Menurut Hodge, Anthony, dan Wale