Langsung ke konten utama

Peran Sekretaris

Sekretaris adalah seseorang yang membantu seorang pemimpin atau badan pimpinan atau perusahaan. Terutama untuk penyelenggaraan kegiatan administratif yang akan menunjang kegiatan manajerial seorang pemimpin atau kegiatan operasional perusahaan. 



Jika dilihat dari sudut pandang posisinya di dalam perusahaan, peran sekretaris terdiri dari dua (L.Gaol, 2015) (Ardyawin et al., 2020) yaitu :

  1. Peran bagi atasan

  • Sebagai perantara saluran komunikasi dan pembinaan hubungan yang baik bagi orang yang ingin berhubungan dengan pimpinan. 
  • Sebagai sumber informasi yang diperlukan pimpinan dalam memenuhi fungsi, tugas, dan tanggung jawab.
  • Sebagai pelanjut keinginan pimpinan kepada bawahan dalam pelaksanaan tugas.
  • Alternatif pemikiran dari pimpinan dalam ide-ide.
  • Sebagai faktor penunjang dalam keberhasilan pekerjaan dan cerminan pimpinan dan bawahan. 
      2. Peran bagi bawahan 
  • Penentuan kebijakan yang berlaku bagi pegawai bawahan secara adil yaitu mengenai peraturan penempatan pegawai yang sesuai dengan kecakapan dan kemampuan (rule of the place).
  • Memberikan motivasi kerja kepada pegawai bawahan sehingga pekerjaan dapat berjalan lancar dan memberikan hasil yang baik.
  • Menerima pendapat dan usul bawahan dalam berbagai masalah.
  • Mengadakan pendekatan kepada pegawai bawahan untuk lebih mengerahkan dan mengetahui kelemahan dan kemauan pegawai bawahan. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KODE ETIK PROFESI SEKRETARIS

  KODE ETIK PROFESI SEKRETARIS Khusus profesi sekretaris, kode etik yang telah disepakati bersama oleh para anggotanya, guna mengatur tingkah laku setiap anggota sesama profesi sekretaris, meliputi: Menjunjung tinggi kehormatan dan kemuliaan serta nama baik profesi sekretaris Bertindak jujur dan sopan dalam setiap tingkah laku, baik dalam melaksanakan tugas maupun melayani di luar lingkungan kerja dan masyarakat Menjaga kerahasiaan segala informasi demi kepentingan pribadi Meningkatkan mutu profesi melalui pendidikan atau kerja sama dengan rekan-rekan seprofesi baik pada tingkat nasional maupun internasional Menghormati dan menghargai reputasi rekan seprofesi, baik di dalam maupun di luar lingkungan pekerjaan Dalam kaitan dengan hubungan masyarakat atau tata pergaulan, maka seorang sekretaris perlu memiliki kepribadian yang mantap, meliputi: Perilaku : Dalam berperilaku hendaknya berorientasi pada tugas pokok sebagai sekretaris bukan pada kepentingan pribadinya. Sikap yang perlu di

ETIKA DAN ETIKET SEBAGAI SEKRETARIS

  ETIKA SEKRETARIS Ditinjau dari segi etimologi (asal-usul kata), “etika” berasal dari bahasa Yunani kuno. Kata Yunani “ethos” dalam bentuk tunggal mempunyai banyak arti: tempat tinggal yang biasa; padang rumput; kebiasaan, adat; akhlak, watak; perasaan, sikap, cara berpikir. Kata “etis” berasal dari bahasa Belanda, “ethisch”, artinya: termasuk dalam bidang baik dan buruk. Dengan demikian menurut pengertiannya yang asli, sesuatu yang dikatakan baik itu apabila sesuai dengan kebiasaan masyarakat. Sedangkan, kata sekretaris berasal dari kata Inggris, yaitu “secret” yang artinya rahasia. Jadi tugas tugas sekretaris tidak lepas dari kerahasiaan perusahaan ETIKA PROFESI SEKRETARIS Etika profesi sekretaris akan memberi arah dan petunjuk untuk membentuk kepribadian seorang sekretaris sesuai dengan bidang profesinya. Etika profesi sekretaris menjiwai seorang sekretaris dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, sehingga menyelesaikannya dengan seksama untuk memperoleh hasil k

PENTINGNYA KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

  Komunikasi Organisasi sangat penting dan layak untuk dipelajari karena banyak orang tertarik dan memberikan perhatian. Hal ini dikarenakan untuk mengetahui keahlian serta prinsip yang dapat dimanfaatkan untuk mewujudkan tujuan organisasi baik organisasi sosial seperti pendidikan dan rumah sakit maupun komersial seperti lembaga bisnis dan industri Komunikasi berasal dari bahasa Latin “communis” atau “common” dalam bahasa Inggris yang berarti sama. Berkomunikasi = berusaha menyamakan makna, “commonness” . Melalui komunikasi kita berbagi informasi, gagasan atau bahkan sikap kita dengan orang lain (partisipan). Kendala dalam berkomunikasi: tidak selalu kita memiliki kesamaan makna dari suatu lambing yang sama.  Oleh karena ini komunikasi seharusnya dipertimbangkan sebagai suatu aktivitas dimana tidak ada tindakan atau ungkapan yang diberi makna secara penuh, kecuali jika diinterpretasikan oleh partisipan komunikasi yang terlibat .  Goldhaber mengatakan, Komunikasi organis