Langsung ke konten utama

Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Kesehatan dan Keselamatan Kerja itu Penting.

Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Merupakan upaya kita untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman, sehingga dapat mengurangi probabilitas kecelakaan kerja atau penyakit akibat kelalaian yang mengakibatkan demotivasi dan defisiensi produktivitas kerja. 

Dasar Hukum K3
  • pasal 86 ayat (1) (a) Undang - Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
  • Permenkes No. 48 Tahun 2016 tentang Standar K3 Perkantoran
Tujuannya untuk mewujudkan kantor yang sehat, aman, dan nyaman demi terwujudnya karyawan yang sehat, selamat, dan produktif. K3 kantor adalah tempat kerja yang mengandung resiko bahaya. 

Keselamatan adalah tidak adanya resiko terjatuh, terbentur, terpeleset, dan terkena bahaya biologis seperti Covid-19.

Kesehatan adalah posisi kerja tidak ergonomis, beban kerja berlebih, konsumsi yang tidak sehat dan hal hal yang dapat menimbulkan penyakit akibat pekerjaan. seperti stroke, jantung, diabetes, kanker, dan kecelakaan kerja. 

Posisi Ergonomis 


Fokus K3

keselamatan kerja

  • perawatan ruang kerja
  • desain alat dan tempat kerja
  • penempatan dan penggunaan alat
  • pengelolaan listrik dan sumber api
  • manajemen tanggap darurat
  • persyaratan dan tata cara evakuasi
  • penggunaan mekanik dan elektrik 
  • P3K

kesehatan kerja

  • peningkatan pengetahuan
  • pembudayaan perilaku hidup bersih dan sehat
  • penyediaan ruang ASI dan pemberian kesempatan memerah ASI selama waktu kerja
  • aktivitas fisik
  • standar dan persyaratan meliputi sarana bangunan, penyediaan air bersih, serta cuci tangan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KODE ETIK PROFESI SEKRETARIS

  KODE ETIK PROFESI SEKRETARIS Khusus profesi sekretaris, kode etik yang telah disepakati bersama oleh para anggotanya, guna mengatur tingkah laku setiap anggota sesama profesi sekretaris, meliputi: Menjunjung tinggi kehormatan dan kemuliaan serta nama baik profesi sekretaris Bertindak jujur dan sopan dalam setiap tingkah laku, baik dalam melaksanakan tugas maupun melayani di luar lingkungan kerja dan masyarakat Menjaga kerahasiaan segala informasi demi kepentingan pribadi Meningkatkan mutu profesi melalui pendidikan atau kerja sama dengan rekan-rekan seprofesi baik pada tingkat nasional maupun internasional Menghormati dan menghargai reputasi rekan seprofesi, baik di dalam maupun di luar lingkungan pekerjaan Dalam kaitan dengan hubungan masyarakat atau tata pergaulan, maka seorang sekretaris perlu memiliki kepribadian yang mantap, meliputi: Perilaku : Dalam berperilaku hendaknya berorientasi pada tugas pokok sebagai sekretaris bukan pada kepentingan pribadinya. Sikap yang perlu di

ETIKA DAN ETIKET SEBAGAI SEKRETARIS

  ETIKA SEKRETARIS Ditinjau dari segi etimologi (asal-usul kata), “etika” berasal dari bahasa Yunani kuno. Kata Yunani “ethos” dalam bentuk tunggal mempunyai banyak arti: tempat tinggal yang biasa; padang rumput; kebiasaan, adat; akhlak, watak; perasaan, sikap, cara berpikir. Kata “etis” berasal dari bahasa Belanda, “ethisch”, artinya: termasuk dalam bidang baik dan buruk. Dengan demikian menurut pengertiannya yang asli, sesuatu yang dikatakan baik itu apabila sesuai dengan kebiasaan masyarakat. Sedangkan, kata sekretaris berasal dari kata Inggris, yaitu “secret” yang artinya rahasia. Jadi tugas tugas sekretaris tidak lepas dari kerahasiaan perusahaan ETIKA PROFESI SEKRETARIS Etika profesi sekretaris akan memberi arah dan petunjuk untuk membentuk kepribadian seorang sekretaris sesuai dengan bidang profesinya. Etika profesi sekretaris menjiwai seorang sekretaris dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, sehingga menyelesaikannya dengan seksama untuk memperoleh hasil k

PENTINGNYA KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

  Komunikasi Organisasi sangat penting dan layak untuk dipelajari karena banyak orang tertarik dan memberikan perhatian. Hal ini dikarenakan untuk mengetahui keahlian serta prinsip yang dapat dimanfaatkan untuk mewujudkan tujuan organisasi baik organisasi sosial seperti pendidikan dan rumah sakit maupun komersial seperti lembaga bisnis dan industri Komunikasi berasal dari bahasa Latin “communis” atau “common” dalam bahasa Inggris yang berarti sama. Berkomunikasi = berusaha menyamakan makna, “commonness” . Melalui komunikasi kita berbagi informasi, gagasan atau bahkan sikap kita dengan orang lain (partisipan). Kendala dalam berkomunikasi: tidak selalu kita memiliki kesamaan makna dari suatu lambing yang sama.  Oleh karena ini komunikasi seharusnya dipertimbangkan sebagai suatu aktivitas dimana tidak ada tindakan atau ungkapan yang diberi makna secara penuh, kecuali jika diinterpretasikan oleh partisipan komunikasi yang terlibat .  Goldhaber mengatakan, Komunikasi organis